LowKey lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto.Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low keypencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto.Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya.Setting lampu biasanya sangat minim. 18 Jun 5 Teknik Pencahayaan Film Yang Biasa Digunakan D alam proses pembuatan film menjaga kualitas video sangat penting. Namun, teknik pencahayaan juga tidak kalah penting dalam menciptakan estetika sebuah film. Penggunaan lighting yang tepat dapat membangun mood yang cocok pada sebuah video karena hal tersebut berpengaruh pada unsur bayangan, tingkat kekontrasan, serta pewarnaan. Berikut beberapa teknik pencahayaan dalam film Key Light Key light merupakan sumber cahaya utama atau yang terkuat. Pencahayaan key light diarahkan dari sisi samping di depan objek yang akan diambil. Cahaya yang datang dari key light merupakan cahaya dominan dalam setting. Pada pengambilan gambar secara out-door, key light yang merupakan pencahayaan utama datang dari cahaya matahari. Sehingga, pencahayaan lainnya harus melengkapi sesuai dari arah yang berlawanan dari sinar matahari sebagai cahaya utama. Fill Light Fill Light merupakan sumber cahaya sekunder atau cahaya pengisi di bagian yang berlawanan dari key light. Jadi, jika key light datang dari arah kiri, maka fill light datang dari arah kanan. Biasanya, intensitas cahaya dari fill light harus lebih rendah dibandingkan cahaya key light. Fill light membantu mengurangi bayang yang dihasilkan oleh key light sehingga gambar nampak lebih natural. Back Light Back light ditempatkan pada belakang subjek dan digunakan untuk pencahayaan subjek dari belakang. Back light boleh lebih terang atau lebih redup dari key light, fungsi back light adalah menambah kedalaman gambar, sehingga membuat tampilan gambar menjadi tiga dimensi. Butterfly Lighting Butterfly Lighting merupakan pola pencahayaan untuk mendapatkan bentuk bayangan seperti bentuk kupu-kupu di bawah hidung. Cara mendapatkan bayangan tersebut dengan menempatkan sumber cahaya utama di atas dan tepat di belakang kamera. Chiaroscuro Lighting Chiaroscuro dikembangkan oleh Leonardo Davinci, Caravaggio, Vermeer, dan Rembrandt. Pada dasarnya teknik pencahayaan ini tampaknya cukup sederhana, gunakan lampu yang lebih redup dan lebih terang dalam menciptakan kontras terang atau gelap. Cara untuk membuat lighting chiaroscuro, menerangi setengah wajah seseorang, dan membiarkan separuh lainnya dalam kegelapan. Itulah 5 teknik pencahayaan film yang mungkin sering kamu jumpai namun tidak kamu sadari. Setelah memahami teknik pencahayaan kamu sekarang coba pelajari cara membuat filmmu menjadi cinematic, di artikel ini.
Tekniklow key light ini biasanya digunakan pada film noir, detektif, horor atau superhero yang memiliki karakter gelap. Pada umumnya teknik ini akan menghasilkan efek yang kontras antara area gelap dan juga terang atau biasa disebut sebagai chiaroscuro

Sebelumnya pernah dibahas tentang cahaya buatan articial lighting. Kali ini akan dibahas beberapa teknik lighting yang umum digunakan. Mengacu pada pemahaman fotografi sendiri yang berarti melukis dengan cahaya’ maka tanpa adanya suatu cahaya tidak akan karya fotografi. Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yang bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi. Hi Key Low Key Candle Light Split Horror Butterfly Rembrandt High Key Lighting High Key Lighting Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk. Low Key Lighting Low Key Lighting Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low key pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya. Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Candle Light Candle Light – Photo by Tuhin Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya terletak pada sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh. Teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik foto dengan kecepatan rendah. Split Lighting Split Lighting – Photo by Samantha Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya. Horror Lighting Horror Lighting – Photo by Ekillian Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model. Butterfly Lighting Butterfly Light – Photo by Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu. Lighting jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto. Rembrandt Lighting Rembrandt Light Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas. Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah mata. Sedangkan Rembrandt sendiri diambil dari nama pelukis yang sering melukis dengan menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan ini memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto. Berikut ini beberapa contoh peletakkan posisi lampu dan foto yang dihasilkan. Posisi Lampu dan hasil fotonya – Klik pada foto untuk melihat lebih besar. Semoga bermanfaat dan selamat berkarya. About The Author Denbagus Suka menulis, desain, komunikasi, branding, marketing, selling, new media, gadget, drawing, dan fotografi. Tips desain, tips bisnis online, tips gadget, motivasi, inspirasi hidup, motivasi bisnis, inspirasi bisnis, bisnis digital, bisnis online, design grafis

LowKey Lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low key pencahayaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Fot ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya. MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN 2014 I Gede Dona Nugraha, 2 2 F. MATERI AJAR Memanipulasi Cahaya Berdasarkan Sifat Dasar Cahaya 1. Lembutkan disaring agar sumber cahaya menjadi lebih lembut dan lebih melebar 2. Konsentrasikan atau diarahkan agar sumber cahaya dapat bertambah intensitas, kontras, mudah diarahkan dan tajam Standard reflektor, snoot 3. Pantulkan keberbagai bidang yang memantul, ini adalah alternatif lain untuk mendapatkan cahaya yang lebih besar dan lebih lembut tetapi dengan intensitas kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan disaring Styrofoam, payung pantul Teknik Pencahayaan dalam Fotografi Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yang bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi 1. High Key Lighting Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk. Gambar38. High Key Lighting 2. Low Key Lighting MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN 2014 I Gede Dona Nugraha, 2 3 Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key , sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Foto low key pencayahaan sangat minim, ditekankan pd bagian tertentu objek foto. low key sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dsb.. Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Gambar 39. Low Key Lighting 3. Candle Light Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key . Bedanya pd sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh. Teknik ini digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN 2014 I Gede Dona Nugraha, 2 4 Gambar 40. Candle Light 4. Split Lighting Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya. Gambar 41. Split Lighting 5. Horror Lighting Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Gambar 42. Horror Lighting 6. Butterfly Lighting Mengacupada pemahaman fotografi sendiri yang berarti 'melukis dengan cahaya' maka tanpa adanya suatu cahaya tidak akan karya fotografi. Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yang bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi. Hi Key; Low Key; Candle Light; Split; Horror; Butterfly; Rembrandt
Konsep lighting merupakan salah satu unsur penting dalam sinematografi dan pembuatan film. Dengan mempertimbangkan lighting, filmmaker bisa bermain-main dengan cerita dan mempengaruhi emosi penonton. Dengan kata lain, konsep lighting adalah elemen storytelling yang tidak bisa kamu kesampingkan. Pencahayaan dalam film berfungsi untuk memberikan mood, tone, tekstur, dan juga depth. Selain itu, pencahayaan juga mengarahkan mata penonton kepada sebuah subjek atau objek tertentu dan memberikan informasi tentang sebuah adegan – siapa yang berada di dalam adegan tersebut, apa emosi yang dirasakan oleh dirinya, apakah adegan tersebut terjadi pada pagi hari atau malam hari, dan juga bagaimana suasana adegan tersebut? Apakah menyenangkan? Tegang? Menyeramkan? Intinya, pencahayaan berfungsi untuk bercerita. Jika kalian ingin menjadi DP atau gaffer dan bercerita lewat cahaya, coba pahami konsep-konsep berikut ini yuk! Three Point Lighting Ini konsep lighting paling standar sih dan menjadi hal pertama yang perlu kamu pahami. Jadi, ada key light, fill light, dan back light. Untuk lebih mudahnya, silakan lihat diagram di bawah ini Key light adalah cahaya utama yang menyinari subjek atau objek, fill light adalah cahaya yang mengisi bagian kosong yang tidak disinari oleh key light dan berfungsi untuk mengimbanginya, sedangkan back light adalah cahaya yang diletakkan di belakang subjek atau objek untuk memisahkan subyek dengan background dan dalam beberapa situasi, back light juga dapat digunakan untuk menghilangkan bayangan yang dihasilkan oleh key light. High Key vs Low Key High key adalah pencahayaan terang dengan eksposur rata dan kontras rendah. Biasanya digunakan untuk menggambarkan suasana bahagia, semangat, dan emosi positif lainnya. Berikut adalah contoh penggunaan high key Kamu bisa menemukan konsep pencahayaan high key dipakai di film romance dan komedi. Cara untuk mendapatkan hasil gambar yang high key bisa dikatakan mudah, kamu hanya perlu memperkuat key light dan menggunakan fill light lalu menggunakan diffuser untuk memperhalus cahaya yang menyinari subjek atau objek. Low key adalah pencahayaan rendah. Teknik ini membuat batasan antara gelap dan terang terlihat jelas. Biasanya low key digunakan untuk menggambarkan suasana sedih, menyeramkan, atau juga misterius. Di bawah ini adalah contoh penggunaan low key Kamu bisa menemukan konsep pencahayaan ini dipakai di film horror, thriller, dan drama. Untuk mendapatkan hasil gambar low key, kamu perlu menggunakan lampu yang kecil dan memantulkan cahaya yang dihasilkan oleh lampu tersebut agar mendapatkan fill light. Soft vs Hard Hard light adalah pencahayaan keras. Lampu dihajar ke subyek sehingga menghasilkan garis bayangan yang tegas dan kontras sehingga menciptakan kesan dramatis. Untuk mendapatkan hasil gambar dengan pencahayaan hard light, kalian perlu untuk meminimalisir penggunaan fill light. Contoh penggunaan hard light bisa kamu lihat film Nightcrawler Soft light adalah pencahayaan lembut, dihasilkan dari alat seperti diffuser atau reflector, menciptakan gradasi bayangan yang lembut atau bahkan mengurangi bayangan sehingga menciptakan kesan elegan. Untuk mendapatkan hasil gambar dengan pencahayaan soft light, kalian perlu menggunakan banyak key light dengan fill light secukupnya. Contoh penggunaan soft light bisa kamu lihat film Her Temperatur Diukur pakai satuan Kelvin, semakin tinggi semakin hangat kuning, semakin rendah semakin biru dingin. Hangat dingin gambar tentunya mempengaruhi rasa’ dari gambar yang dihasilkan. Temperatur memiliki hubungan yang erat dengan white balance. Dengan mengetahui sumber cahaya yang digunakan, kita dapat menentukan white balance yang pas untuk gambar kita sehingga gambar tidak terlalu kuning atau terlalu biru. Contoh penggunaan temperatur lighting yang hangat Contoh penggunaan temperatur lighting yang dingin Realis vs Ekspresionis Layaknya sebuah lukisan, pencahayaan dalam film juga termasuk dalam dua jenis seni ini realis dan ekspresionis. Realis menciptakan pencahayaan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Memberi kesan nyata, sedangkan ekspresionis menciptakan warna dan bentuk cahaya yang tidak realistis, dan tapi mengekspresikan rasa’ dan nuansa’. Contoh penggunaan pendekatan lighting ekspresionis Contoh penggunaan lighting yang realis Tuh kan pilihannya banyak banget! Dengan memahami konsep dan teknik di atas, kosa kata kita untuk bercerita secara visual akan semakin banyak. Seru ya kita jadi punya senjata’ lain untuk bercerita selain angle dan ukuran shot. Semoga artikel ini bermanfaat ya! Selamat bereksperimen!
Jelaskanteknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting - on studymanid.com. studymanid.com. Akuntansi; B. Arab; Jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting. Jawaban: 3 Buka kunci jawaban Jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting Pertanyaan populer. Dik. p= {2/3; 0,8; 75%; 23/20; 1 Kali ini saya akan membahas mengenai Teknik Pencahayaan Dalam Fotografi atau disebut Lighting. Teknik Pencahayaan Dalam Fotografi atau lighting itu sangat penting dalam fotografikenapa ? Coba gambar bagus tapi gelap, pasti jadinya kurang maksimal. berikut Teknik Pencahayaan Fotografi atau lighting Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi. Hi Key Low Key Candle Light Split Horror Butterfly Rembrandt Teknik Pencahayaan dalam Fotografilighting High Key Lighting Lighting high keyadalah pencahayaan yang terang, merata dan menghindari adanya bayangan pada sebuah lighting high key ini diterapkan pada pemotretan yang menginginkan agar detail pada sebuah obyek dapat terekam dengan jelas, memberikan mood yang cerah dan atmosfir yang gembira. Diantaranya pada pemotretan foto produk, fashion, baby atau up penerapan lighting high key ini bisa bermacam-macam, diantaranya Lighting satu lampu sebagai mainlight menggunakan softbox minimal berukuran 120×60, agar cahaya dapat jatuh lebih merata dan mengeliminir adanya bayangan. Disetel overexpose antara 1/2 sampai 1 stop tergantung efek yang dikehendaki. Lighting dua lampu sebagai mainlight menggunakan softbox minimal 60×60 serta diposisikan equivalen terhadap obyek sebagai sumbu. Jadi tidak ada lampu yang berfungsi sebagai fill-in. Jika masih timbul bayangan atau gradasi terang gelap pada obyek, bisa dihindari dengan memaksimalkan fungsi dari reflektor. Low Key Lighting Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low keypencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Candle Light Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya terletak pada sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik foto dengan kecepatan rendah. Split Lighting Split lightingteknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya. Horror Lighting Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model. biar kesannya mengerikan hehehehe. Butterfly Lighting Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu. Lighting jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto seperti gambar di samping sangat cantik . Rembrandt Lighting Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas. Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah Rembrandt sendiri diambil dari nama pelukis yang sering melukis dengan menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan ini memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto. Teknik Pencahayaan Dalam Fotografi lighting berikut contoh lighting posisition gimana sekarang sudah mudeng tentang teknik pencahayaan dalam fotografi ? semoga cepat jika masih binggung tanyakan pada yang ahli fotografi Posted on Juni 2, 2012, in MULTIMEDIA. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
19 19 Gambar 215 Kamera dan Lensa 3 Cable Release Fungsi dari alat ini adalah. 1 9 19 gambar 215 kamera dan lensa 3 cable release. School Terbuka University; Course Title TUGAS 1; Uploaded By SuperPigeonPerson23. Pages 57 This preview shows page 19 - 25 out of 57 pages.
Ini Dia 13 Teknik Lighting yang Dibutuhkan dalam Sinematografi! Teknik lighting atau pencahayaan merupakan aspek penting dalam filmmaking dan fotografi. Kenapa? Tentunya untuk menjadikan scene dapat terlihat dengan jelas di mata penonton/audiens. Lighting juga dapat membantu menggambarkan mood dan atmosfer yang ada dalam sebuah scene. Oleh karena itu, lighting memiliki banyak teknik yang bervariasi, yang mana tergantung situasi yang ingin ditampilkan. Apa aja sih teknik lighting atau pencahayaan dalam sinematografi? Simak penjelasannya berikut ini ya! Natural lighting Natural lighting adalah sebuah teknik pencahayaan yang tidak memerlukan lampu dan menggunakan cahaya alami di lokasi syuting. Cahaya pada natural lighting tergantung pada kondisi dan waktu di lokasi. Jadi, lakukan survei lokasi terlebih dahulu dan pertimbangkan waktu sebelum dan saat proses shooting, ya. Key lighting Key lighting atau cahaya utama menggunakan lampu dengan pancaran cahaya terkuat. Key lighting, atau sering disebut sebagai cahaya utama, digunakan untuk menonjolkan sebuah scene atau objek di dalamnya. Ketika pemasangan pun, key lighting adalah set yang pertama dipasang. Meskipun merupakan cahaya utama, bukan berarti pancaran cahaya selalu mengarah pada subjek atau objek. Kamu bisa memasang key lighting di mana saja, tergantung dari efek dan mood yang ingin ditampilkan dalam sebuah scene. Teknik ini bisa digunakan ketikaa kamu ingin menarik perhatian audiens terhadap subjek atau membuatnya lebih stand-out dibandingkan objek lain. Lalu, jangan memasang key light di dekat kamera karena akan membuat cahaya tersebar dan tidak berfokus pada subjek. Fill lighting Fill lighting adalah teknik pencahayaan untuk mengisi dan menghilangkan kegelapan serta bayangan yang diciptakan dari key lighting. Pencahayaan ini tidak secerah key lighting. Biasanya dipasang di arah yang berlawanan dari key light, sehingga dapat menambah dimensi dalam scene. Dengan tujuan menghilangkan bayangan, lampu fill lebih baik dipasang sedikit lebih jauh dari key light untuk membuat cahaya yang lebih soft/lembut. Fill lighting juga bisa digunakan untuk menambah exposure dan menurunkan kontras dalam scene, sehingga scene menjadi lebih jelas. Backlighting Teknik backlighting digunakan untuk membuat three-dimensional scene, sehingga sering dipasang paling terakhir dalam three point lighting setup. Pencahayaan ini juga dihadapkan ke subjek, tetapi dipasang di bagian belakang dengan posisi yang lebih tinggi untuk memisahkan subjek dari backgroundnya. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah siluet dalam scene dan menghasilkan halo effect. Side lighting Side lighting adalah cahaya yang masuk ke sebuah frame dari samping untuk highlighting/menyorot/menonjolkan seseorang atau objek dalam scene. Side lighting biasanya digunakan untuk membawa mood dan drama dalam sebuah scene, terutama di film noir/crime. Diperlukan pencahayaan besar untuk menghasilkan kontras yang kuat dan low-key lighting untuk menunjukkan tekstur serta memberi aksen pada kontur subjek. Ketika menggunakan side lighting dengan fill lighting, sebaiknya intensitas fill lighting diturunkan supaya menjaga kesan dramatis dalam scene. Practical light Practical light adalah teknik pencahayaan yang menggunakan sumber cahaya seperti lampu atau lilin. Biasanya ditambahkan untuk menghasilkan scene yang sinematik pada malam hari, tetapi tidak cukup untuk menerangkan subjek. Jadi, untuk mengatur intensitas cahaya, dipasang dimmer pada sumber cahaya. Teknik practical light digunakan apabila aktor harus berinteraksi dengan sumber cahaya, seperti scen yang harus menggunakan lampu tidur. Hard lighting Hard lighting adalah teknik pencahayaan yang digunakan untuk membuat highlight, membuat bayangan, membuat siluet, serta menarik perhatian di frame, terutama ke subjek atau area dalam scene. Efek dari pencahayaan ini juga memberikan kesan yang lebih intens. Pencahayaan ini bisa dibuat menggunakan pancaran cahaya langsung dari lampu atau sinar matahari. Soft lighting Soft lighting adalah teknik lighting yang umumnya digunakan untuk alasan estetika dan situasional, seperti membuat efek dramatis, mengganti cahaya yang masuk dari luar, dan sebagainya. Soft lighting juga digunakan mengurangi bayangan yang muncul dari sumber cahaya lain. Selain itu, soft lighting juga berfungsi sebagai beautification karena dapat menyamarkan kerutan wajah atau noda di kulit. Bounce lighting Bounce lighting adalah teknik lighting yang menggunakan objek berwarna putih, seperti whiteboard atau white card, untuk memantulkan cahaya dari lampu. Teknik ini digunakan untuk memfokuskan cahaya ke subjek tanpa memancarkannya secara langsung. Menggunakan bounce light juga memungkinkanmu untuk menyebarkan cahaya ke set syuting secara rata. Bounce light bisa digunakan untuk membentuk soft light, fill light, side light, atau bahkan backlight. High key High key adalah teknik lighting yang hampir tidak menggunakan rasio pencahayaan di dalam scene sehingga hasilnya sangat terang dan hampir tidak ada bayangan secara visual. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengatur mood dan tone dalam sebuah scene. Low key Low key adalah teknik lighting yang berkebalikan dari high key. Sumber cahaya yang digunakan pada key light hanya satu saja dan menghasilkan scene yang dipenuhi oleh bayangan. Hasilnya adalah gambar yang sangat kontras dan juga mood yang penuh misteri atau mencekam. Motivated lighting Motivated lighting adalah teknik pencahayaan yang digunakan untuk meniru natural lighting, seperti sinar cahaya matahari, cahaya bulan, atau lampu jalanan di malam hari. Kamu bisa menggunakan filter atau gel berwarna untuk meniru sumber cahaya tersebut agar tiruan cahaya yang dihasilkan terlihat natural. Ambient light Ambient light adalah cahaya yang sudah ada di lokasi syuting seperti cahaya dari matahari, sinar bulan, atau lampu jalanan. Biasanya digunakan untuk menyinari subjek tanpa mengkhawatirkan gaya spesifik atau kualitas cahaya. Cahaya ini menyinari seluruh lingkungan dalam scene. Nah, itulah beberapa hal mengenai teknik lighting sinematografi yang perlu kamu ketahui. Teknik yang benar sangatlah penting untuk membuat sebuah scene terlihat mirip dengan dunia nyata, dan tentunya sangat penting dalam sinematografi dan film. Kamu ingin tahu lebih banyak seputar sinematografi dan film? Yuk, ikuti Program College Digital Film and Media Production di IDS International Design School. Segera daftarkan dirimu! Sumber WT3B. 74 292 485 9 43 209 52 124 18

jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting